RSS

Jumat, 11 Mei 2012

GEBYAS

GEBYAS




Beri aku anggur ,
aku sedang larut dalam kebekuan
beku pikiran, hati, dan hidup yang semakin ngawur
begitu dalam dan makin tenggelam 



Angin datang tergontai
Embun diam menyemai
Lalu dirimu hadir dalam lamunanku
Seperti hujan pada desember itu

 

Seperti rintik,
Terdengar gemericik,
Terdengar perlahan,
Seperti Gebyas






mei awal 2012
dini hari

Selasa, 08 Mei 2012

SURAT UNTUK WIDIA

SURAT UNTUK WIDIA



||

Selamat pagi jakarta
Salam pada hutan kota
Salam pada Grafika tercinta
Begitu pula padamu "WIDIA"


Kau yang begitu biru
Tak ada satu pun hitam
Pada sosok dirimu, 
Sedang ku teramat kelam

||

Seperti lampu lampu kota
Dalam lika liku jakarta kita
(berharap) aku dan kau menyusuri malam,
Saling mengisi, lalu menyatu dalam cinta dan kata yang begitu suram

||

Aku cinta padamu
Dan benar benar tergila padamu
Wanita kelas dua
"WIDIA" kau punya nama


Selamat pagi kembali Jakarta
Ku ucapkan salam pada hutan kota
Pada Grafika tercinta
Begitu pula pada dirimu
"WIDIA"








Jakarta, 16 april 2011

Minggu, 26 Februari 2012

Tuhan, Terimakasih..




Tuhan, Terimakasih..

teimakasih untuk semuanya,
terimakasih untuk nikmat yang engkau berikan
serta untuk musibah yang engkau datangkan,

terima kasih Tuhan.


Untuk kota ini
untuk tempat bernaung kami
untuk sarapan pagi ini
dan untuk secangkir kopi ini
(meskipun kau tahu ini sudah gelas ketiga)


Tak lupa untuk wanita wanita
yang kau kirimkan padaku
(aku selalu ingat itu)


Tuhan, ini sudah terlalu lama
aku tak menyebut namamu,
Sampai sampai aku takut 
untuk menyebutnya,
(terima kasih juga untuk ketakutan ini)



Terimakasih tuhan.....





*God, you always have me








Minggu, 29 Januari 2012

BERANDA SORE HARI

BERANDA SORE HARI



Diberanda ini 
surya tak kelihatan lagi
hanya butiran air pada kaca
dari sisa gerimis reda


Tak ada kopi,
tak ada bara api
Hanya ada sepi, yang jatuh pada butiran tadi


Tapi kutau,
rindu pun akan hingar
kepangkuan sang malam
Lalu, kita para pekerja kasar
pulang berlarian kearah itu malam



~''~

Sabtu, 21 Januari 2012

Kepada GADIS GENDUT

Kepada GADIS GENDUT



Benar Benar luntur kini,
kukira jadi lebur
perasaan manis itu
pada gadis manis itu

Sakit jadi luka
luka yang jadi lumpur

Tapi lumpur apa ?
lumpur yang terluka lalu terlupa,
lalu bukan apa apa.

Kita tak lagi saling tegur saling sapa
kau palingkan muka
kau acuhkan kata,
sedangku tak tahu harus apa.



Atau? mungkin kini 
kau sudah punya
siapa...







Dinihari Januari 2012