Angin itu datang kembali.
menepuk tubuh ini yang penuh luka
hingga tubuh ini tak bergerak lagi
hingga rambut ini tak hitam lagi
hingga mulut ini tak bisa merasa lagi
Aku masih disini
mengingat masa masa indah itu
berlari bersama kawan kawan kecil kita
namun tak lagi kau disisiku
hilang bagai ditelan waktu.
Noval, djakarta 05 okt' 09
Minggu, 28 Maret 2010
Soe Hok Gie
Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan.
Apakah tanpa pemerasan, sejarah tidak ada?
Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan sejarah tidak lahir?
Seolah-olah bila kita membagi sejarah maka yang kita jumpai hanya pengkianatan.
Seolah-olah dalam setiap ruang dan waktu kita hidup atasnya.
Ya, betapa tragisnya. “ Hidup adalah penderitaan”, kata Budha.
Dan manusia tidak bisa bebas dari padanya.
Kita hidup dan kita menerima itu sebagai keharusan.
Tapi bagiku perjuangan harus tetap ada.
Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-galayang non humanis.
Memang kita sadar akan kesia-siaan itu.
Kita tahu akan absurdnya. Dan itulah hidup.
Stand like a hero, and die bravely.
Aku kira dan bagiku itulah kesadaran sejarah.
Sadar akan hidup dan kesia-siaan nilai.
Memang hidup seperti ini tidak enak.
“Happy is the people without history”, kata Dawson.
Dan sejarawan adalah orang yang harus mengetahui dan mengalami hidup yang lebih berat.
( Soe Hok Gie, sabtu, 16 desember 1961)
Apakah tanpa pemerasan, sejarah tidak ada?
Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan sejarah tidak lahir?
Seolah-olah bila kita membagi sejarah maka yang kita jumpai hanya pengkianatan.
Seolah-olah dalam setiap ruang dan waktu kita hidup atasnya.
Ya, betapa tragisnya. “ Hidup adalah penderitaan”, kata Budha.
Dan manusia tidak bisa bebas dari padanya.
Kita hidup dan kita menerima itu sebagai keharusan.
Tapi bagiku perjuangan harus tetap ada.
Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-galayang non humanis.
Memang kita sadar akan kesia-siaan itu.
Kita tahu akan absurdnya. Dan itulah hidup.
Stand like a hero, and die bravely.
Aku kira dan bagiku itulah kesadaran sejarah.
Sadar akan hidup dan kesia-siaan nilai.
Memang hidup seperti ini tidak enak.
“Happy is the people without history”, kata Dawson.
Dan sejarawan adalah orang yang harus mengetahui dan mengalami hidup yang lebih berat.
( Soe Hok Gie, sabtu, 16 desember 1961)
MASYARAKAT BORJUIS
Ada suatu yang patut ditangisi
Aku kira kau pun tahu
Masyarakatmu, masyarakat borjuis
Tiada kebenaran disana
Dan kalian selalu menghindarinya
Aku selalu serukan (dalam hati tentu)
”Wahai, kaum proletar sedunia”
Berdoalah untuk masyarakat borjuis.
Ada golongan yang tercampak dari kebenaran
Dan berdiri atas nilai kepalsuan
Aku kira, tiada bahagia disana
Sebab tiada kasih, kebenaran dan keindahan
Dalam kepalsuan
Aku akan selalu berdoa baginya
(aku sendiri tak percaya pada doa, maaf)
Aku kira anda tiada kenal kasih
(Nafsu tentu ada)
Apakah bernilai dengan uang
Dan padamu, kawan
Semua adalah uang, perhitungan saldo
Tiada yang indah dalam kepalsuan
(Engkau tentu yakin?)
Di sinilah a moral ditutup oleh a moral
Di sinilah tabir-tabir yang terlihat
Dan seringkali aku bersepeda sore-sore
Bertemu dengan gadismu (borjuis pula)
Aku begitu sedih dan kasih
Aku begitu sedih dan kasih
Ya, Tuhan (aku tak percaya Tuhan)
Berilah mereka kebenaran
Aku tahu
Gadis cantik di mobil, bergaun abu-abu
Tapi bagiku tiada apa.
SOE HOK GIE Masyarakat Borjuis
ditulis saat Soe Hok Gie berumur 18 thn.
Aku kira kau pun tahu
Masyarakatmu, masyarakat borjuis
Tiada kebenaran disana
Dan kalian selalu menghindarinya
Aku selalu serukan (dalam hati tentu)
”Wahai, kaum proletar sedunia”
Berdoalah untuk masyarakat borjuis.
Ada golongan yang tercampak dari kebenaran
Dan berdiri atas nilai kepalsuan
Aku kira, tiada bahagia disana
Sebab tiada kasih, kebenaran dan keindahan
Dalam kepalsuan
Aku akan selalu berdoa baginya
(aku sendiri tak percaya pada doa, maaf)
Aku kira anda tiada kenal kasih
(Nafsu tentu ada)
Apakah bernilai dengan uang
Dan padamu, kawan
Semua adalah uang, perhitungan saldo
Tiada yang indah dalam kepalsuan
(Engkau tentu yakin?)
Di sinilah a moral ditutup oleh a moral
Di sinilah tabir-tabir yang terlihat
Dan seringkali aku bersepeda sore-sore
Bertemu dengan gadismu (borjuis pula)
Aku begitu sedih dan kasih
Aku begitu sedih dan kasih
Ya, Tuhan (aku tak percaya Tuhan)
Berilah mereka kebenaran
Aku tahu
Gadis cantik di mobil, bergaun abu-abu
Tapi bagiku tiada apa.
SOE HOK GIE Masyarakat Borjuis
ditulis saat Soe Hok Gie berumur 18 thn.
Puisi Chairil Anwar
ini adalah puisi yang paling kusuka dari chairil anwar.
PENERIMAAN
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
Chairil Anwar. Maret 1943
Rabu, 24 Maret 2010
Prakerin (MAGANG)
Kawan akhirnya saya prakrin (magang) juga, setelah berbulan bulan gua merasa terasingkan di kelas, soalnya tinggal gua berdua doang yang belum prakerin. yang lainnya mah udah dari bulan bulan kemaren, bete dah jadi gua ckck. tapi sekarang gua lega, udah bisa ngerasain gimanah praktek kerja di industri.
ternyata eh ternyata semuanya beda dengan apa yang gua bayangin, capek minta ampun, bada terasa ancur, ngantuk berat. minggu pertama dapat jatah malem, buset dah ngantuk berat, sue bener dah kerjaan banyak banget and jatah makannya dikit banget ( kaga ada kenyangnya ).
hari ke-2 dst mulai terbiasa masuk malem. nongkrong di depan pabrik sebelum masuk, makan gorengan 2 biji ( karena ngirit buat ongkos pulang ), ngeledekin mbak mbak yg jual goreng "sst.. badannya kaya ubi modrok" karena jelas jelas emang badannya besar. nah karena masuk malemini pola makan gua dkk jadi berubah, bisa 4 kali makan dalam sehari.
( gaban.. ???). haha enakan malem dah walaupun harus ngantuk tapi bebas..
ternyata eh ternyata semuanya beda dengan apa yang gua bayangin, capek minta ampun, bada terasa ancur, ngantuk berat. minggu pertama dapat jatah malem, buset dah ngantuk berat, sue bener dah kerjaan banyak banget and jatah makannya dikit banget ( kaga ada kenyangnya ).
hari ke-2 dst mulai terbiasa masuk malem. nongkrong di depan pabrik sebelum masuk, makan gorengan 2 biji ( karena ngirit buat ongkos pulang ), ngeledekin mbak mbak yg jual goreng "sst.. badannya kaya ubi modrok" karena jelas jelas emang badannya besar. nah karena masuk malemini pola makan gua dkk jadi berubah, bisa 4 kali makan dalam sehari.
- sebelum berangkat magang
- istirahat di pabrik
- pulang magang
- makan siang (biasanya abis bangun tidur)
( gaban.. ???). haha enakan malem dah walaupun harus ngantuk tapi bebas..
Langganan:
Postingan (Atom)